Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Naik KRL Commuter Line untuk Pemula: Cerita dari Anak Kereta

Panduan Naik KRL Commuter Line untuk Pemula

Sudahkah kamu mencoba naik KRL Commuter Line, khususnya yang ada di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya? Kalau belum, kamu pasti penasaran dong tentang pengalaman naik transportasi publik yang satu ini. Naik KRL mungkin terdengar ‘menakutkan’ buat pemula, tapi jangan khawatir! Artikel ini akan memberikan panduan naik KRL Commuter Line untuk pemula, sehingga nantinya kamu akan lebih siap dan percaya diri sewaktu menggunakan moda transportasi ini.

Dalam panduan ini, kamu akan mempelajari banyak hal loh. Mulai dari bagaimana cara membeli tiket KRL Commuter Line, mengetahui jadwal terbaru KRL, sampai tips untuk menghindari kerumunan dan menggunakan lift dan eskalator di stasiun. Kami akan membahas semua hal yang perlu kamu ketahui sebelum menggunakan KRL Commuter Line.

Tidak perlu khawatir tentang naik KRL lagi setelah membaca panduan ini. Kami akan memberikan panduan lengkap yang mudah diikuti, sehingga kamu dapat menikmati pengalaman transportasi yang lebih menyenangkan dan aman. Yuk, simak artikel selengkapnya!

Ramainya suasana di peron atas Stasiun Manggarai

Tapi sebelum lanjut, kamu tau gak…

Apa itu KRL Commuter Line?

Pertama kita lihat dulu arti dari komuter. Menurut KBBI, komuter ini adalah kereta api penumpang yang menghubungkan tempat-tempat strategis di dalam kota dengan jadwal teratur.

Masih menurut KBBI, komuter adalah orang yang bepergian ke suatu kota untuk bekerja dan pulang kembali ke kota tempat tinggalnya setiap hari.

Kalau penjelasan di Wikipedia, Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line itu adalah sebuah sistem transportasi angkutan cepat komuter yang menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL).

Sejarah KRL Commuter Line sendiri bermula pada tahun 1925, ketika itu Belanda membangun jalur kereta api antara Jakarta dan Bogor. Kemudian, pada tahun 1970-an, dibangun jalur kereta api listrik yang menghubungkan Jakarta dengan Bekasi dan Bogor.

Sampai akhirnya, pada tahun 2008, KRL Commuter Line diluncurkan sebagai pengganti kereta api listrik yang sudah ada sebelumnya. Sekarang, KRL Commuter Line telah menjadi salah satu moda transportasi publik yang sangat penting bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Adalah PT. Kereta Commuter Indonesia yang menjadi pengelola KRL Commuter Line di di wilayah Jabodetabek dan juga KRL Commuter Lin Yogyakarta–Solo.

Begitu sejarah singkatnya, teman-teman.

Terus…

Kenapa Harus Naik KRL Commuter Line?

KRL Commuter Line itu punya banyak kelebihan bagi para penumpangnya.

Salah satu kelebihannya adalah waktu tempuh yang lebih cepat dan stabil dibandingkan dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum lainnya.

Suasana menjelang malam di Stasiun Depok

Dengan menggunakan KRL Commuter Line, kita dapat menghindari macet dan tiba di tempat tujuan dengan tepat waktu.

Selain itu, KRL Commuter Line juga terjangkau harga tiketnya dan memiliki banyak pilihan rute, sehingga memudahkan para penumpang untuk mencapai berbagai lokasi khususnya di sekitar Jabodetabek.

Apalagi sekarang ini KRL Commuter Line sudah terintegrasi dengan moda transportasi umum yang lain seperti dengan MRT, Transjakarta, Kereta Bandara dan juga nantinya dengan LRT.

Kami mengutip berita dari Liputan6, KRL Commuter Line adalah salah satu moda transportasi andalan yang paling sering digunakan (selain bus TransJakarta, Ojek Online, MRT dan LRT) oleh masyarakat khususnya yang berada atau tinggal di wilayah Jabodetabek.

Sampai sini, pastinya kalian sudah mulai bersemangat untuk mencoba naik KRL Commuter Line kan?

Baiklah, sekarang kita mulai membahas…

Panduan Naik KRL Commuter Line

Panduan ini, kami buat berdasarkan pengalaman dan cerita dari para pengguna KRL atau lebih sering disebut juga dengan sebutan anker alias “Anak Kereta”.

Kita mulai dari yang penting banget yaitu…

Merencanakan Perjalanan Naik KRL Commuter Line

Sebelum bepergian naik KRL, kamu haruslah melakukan persiapan yaitu merencanakan perjalanannya terlebih dahulu.

Sebagai persiapan, dari awal sebelum berangkat, kamu harus sudah tau mau naik KRL relasi apa, naik di stasiun mana dan nantinya mau turun di stasiun mana.

Kamu harus punya rencana mau naik KRL jam berapa dan sampai di tujuan jam berapa.

Dari sini kita bisa ambil sebuah kesimpulan, kalau mau memulai perjalanan dengan naik KRL Commuter Line itu perlu persiapan yang matang, terutama dalam memilih rute dan jadwal KRL yang tepat.

Rute KRL Jabodetabek Terbaru

Nah, untuk merencanakan perjalanan naik KRL Commuter Line kamu bisa menggunakan sebuah aplikasi resmi yang bernama C–Access.

Buat kamu pengguna smartphone Android bisa mengunduh aplikasi C-Access ini di Google Play, ini adalah tautannya https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kci.access

Aplikasi resmi kepunyaan PT. Kereta Commuter Indonesia ini fungsinya banyak banget. Selain bisa kamu pakai untuk cek jadwal KRL, juga bisa cek posisi KRL di mana, tarif perjalanan KRL, lihat rute KRL, info stasiun dan masih banyak lagi.

Kamu bisa juga memanfaatkan media sosial dan website resmi (official) dari PT. Kereta Commuter Indonesia untuk mengetahui jadwal, rute dan juga tarif KRL Commuter Line.

Tiket KRL

Jangan bayangkan tiket KRL itu bentuknya seperti tiket pesawat terbang atau tiket bus luar kota.

Untuk pembayaran tiket KRL Commuter Line kamu bisa pilih salah satu sistem pembayaran di bawah ini yaitu:

  • Kartu Multi Trip (KMT)
  • Uang Elektronik Bank (misal E-Money Mandiri, Flazz BCA, Brizzi BRI, TapCash BNI)
  • Pembayaran lewat QR-Code (misal pakai Gotransit/Gopay)

Contoh Kartu Multi Tip (KMT) bisa kamu lihat di bawah ini:

Kartu Multi Trip (KMT) Commuter Line

Tapi, pastikan KMT atau Uang Elektronik Bank yang kamu punya itu cukup saldonya dan siap untuk digunakan.

Saldo minimal yang harus ada di Kartu Multi Trip (KMT) atau Uang Elektronik Bank adalah Rp5.000 kalau saldonya tidak cukup kalian tidak akan bisa melewati gate yang ada di stasiun apalagi naik ke dalam KRL.

Kamu bisa memanfaatkan alat yang namanya Balance Reader yang tersedia di seluruh stasiun KRL Commuter Line. Selain untuk cek saldo KMT, alat ini juga berfungsi untuk aktivasi kartu KRL.

Atau juga, kamu bisa menggunakan fitur NFC yang ada di ponsel Android untuk memeriksa saldo KMT lewat aplikasi KRL Access atau C-Access.

Selain itu, kamu bisa langsung mendatangi loket atau mesin isi ulang KMT yang ada di semua stasiun KRL Commuter Line untuk top up dan juga cek saldo. Minimal top up saldo KMT adalah Rp10.000.

Kalau kamu belum punya kartu KRL jenis KMT ini kamu bisa membelinya dengan harga Rp30.000 (sudah termasuk saldo Rp10.000) di semua loket stasiun KRL Commuter Line.

Ingat kalau naik KRL, satu tiket KRL itu cuma bisa untuk satu orang penumpang. Juga pastikan barang yang kamu bawa harus sesuai dengan ukuran barang bawaan yang sudah ditetapkan dan diizinkan oleh pihak pengelola KRL.

Ukuran maksimum barang yang bisa kamu bawa ke dalam KRL adalah ukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm.

Masuk ke dalam area stasiun

Sampai dengan artikel ini dibuat, semua pengguna KRL Commuter Line wajib memakai masker yang menutupi hidung dan mulut dengan benar.

Jadi, sebelum kalian masuk ke dalam stasiun pastikan kalian sudah memakai masker. Petugas yang ada di stasiun pastinya akan menegur dan mengingatkan setiap penumpang yang tidak memakai masker.

Gate pintu barat Stasiun Manggarai

Apakah masih perlu menunjukkan sertifikat vaksin COVID-19 atau scan Peduli Lindungi?

Sekarang ini setelah pandemi Virus Corona berakhir, kamu sudah tidak perlu lagi menunjukkan yang namanya sertifikat vaksin atau juga check in pakai aplikasi Peduli Lindungi sebelum naik KRL Commuter Line.

Tap-in/Masuk Gate KRL

Sebelum bisa naik atau masuk ke dalam KRL, kamu harus tap-in dulu di gate atau gerbang masuk yang tersedia.

Tap-in ini adalah proses menempelkan KMT/Uang Elektronik Bank ke mesin pembaca yang ada di gate masuk.

Kalau melakukan tap-in posisi mesin pembaca KMT/Uang elektronik bank-nya ada di sebelah kiri badan kamu.

Proses tap-in berhasil kalau lampu indikator hijau menyala, kamu bisa dorong palang besi otomatis. Tapi kalau lampu indikator merah yang menyala, proses tap-in gagal. Kamu bisa mencoba lagi atau meminta bantuan kepada petugas yang ada di situ. Pasti dibantu.

Menunggu di Peron

Sesudah melakukan tap-in, kamu harus menuju ke arah peron yang sesuai tujuan.

Rata-rata ada dua peron di setiap stasiun, seperti di Stasiun Bojong Gede misalnya ada peron 1 dan peron 2.

Peron 1 itu adalah untuk KRL tujuan ke arah Depok-Manggarai-Jakarta Kota sedangkan Peron 2 untuk KRL tujuan ke arah Stasiun Bogor.

Peron 1 di Stasiun Bojonggede

Jadi, pastikan kamu menunggu di peron yang benar dan sesuai tujuan. Kalau bingung, kamu cukup bertanya kepada petugas yang ada di sekitar peron. Ingat, malu bertanya sesat di jalan.

Pastikan kalian menunggu di belakang garis aman (garis kuning) yang sudah ditentukan. Kamu juga bisa menunggu dengan duduk di bangku yang sudah disediakan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia.

Sambil menunggu KRL datang, kalian bisa memanfaatkan fasilitas wifi gratis yang ada di semua stasiun Commuter Line.

Naik ke KRL

Selama menunggu KRL, pastikan kamu menyimak setiap pengumuman yang disampaikan oleh petugas melalui pengeras suara.

Sekali lagi ingat, kamu harus menunggu KRL di belakang garis aman, garis yang berwarna kuning.

Tunggu sampai KRL benar-benar berhenti dan pintu KRL terbuka lebar.

O iya, di setiap rangkaian kereta KRL Commuter Line, selalu ada kereta atau gerbong khusus penumpang. Posisinya ada di gerbong paling depan dan paling belakang. Buat kamu laki-laki jangan sampai salah naik ya.

Dahulukan pengguna atau penumpang KRL yang turun terlebih dahulu sebelum kamu masuk atau naik ke dalam KRL.

Hati-hati sewaktu melangkah dari peron ke dalam KRL, selalu perhatikan celah antara peron dan KRL.

Kalau KRL sudah penuh, kamu jangan memaksakan diri untuk masuk ke dalam KRL. Tunggu saja KRL yang selanjutnya.

Di dalam KRL

Sekarang ini sesudah pandemi selesai, tidak ada lagi pembatasan jumlah penumpang di dalam KRL Commuter Line. Ini artinya, siap-siap saja kamu menjumpai situasi di dalam KRL yang penuh sesak oleh penumpang terutama di jam-jam sibuk.

Kalau kamu tidak mendapat tempat duduk, berdirilah di depan penumpang yang duduk. Berpeganglah ke handle atau pegangan tangan yang sudah disediakan untuk keamanan dan kenyamanan sendiri dan juga orang lain yang ada di sekitar kamu.

Suasana di dalam KRL Commuter Line

Kalau tujuan masih jauh dan tidak mendapat tempat duduk, sebaiknya kamu berdiri di bagian tengah KRL jangan di dekat pintu.

Di dalam KRL itu pasti ada yang namanya kursi prioritas. Posisi kursi prioritas ini ada di ujung-ujung kereta dan diperuntukkan untuk penumpang:

  • Lanjut usia
  • Penyandang disabilitas
  • Ibu membawa anak
  • Wanita hamil

Perhatikan setiap pengumuman atau informasi yang diberikan oleh petugas lewat pengeras suara di dalam KRL.

Penumpang tidak boleh membuat kegaduhan ataupun mengganggu kenyamanan penumpang KRL lainnya. Kalau kamu tidak patuh dan melanggar aturan ini, kamu akan diturunkan oleh petugas di stasiun terdekat. Ingat, KRL itu adalah transportasi publik, jadi kamu harus juga memperhatikan kenyamanan penumpang yang lain.

Kamu juga tidak boleh untuk makan dan minum di dalam KRL.

Perhatikan juga barang bawaan yang kamu bawa, jangan sampai ketinggalan di dalam KRL atau berpindah tangan ke orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Selalu berhati-hati selama perjalanan menggunakan KRL.

Turun dari KRL

Kalau stasiun tujuan sudah dekat (satu atau dua stasiun lagi), kamu harus berjalan mendekat ke arah pintu KRL.

Dengarkan pengumuman dari petugas pintu KRL mana yang akan terbuka.

Jangan malu bertanya tentang posisi KRL atau stasiun pemberhentian selanjutnya apa kepada penumpang yang lain atau petugas yang ada di dalam KRL.

Persiapan turun dari KRL

Pintu KRL akan terbuka kalau kereta sudah benar-benar berhenti di stasiun tujuan. Sekali lagi, perhatikan celah antara kereta dan peron ketika kamu turun.

Jangan terburu-buru, jangan juga berlama-lama atau santai sewaktu mau turun karena rata-rata KRL itu berhenti tidak sampai 1 menit (kecuali dalam kondisi dan di stasiun tertentu). Belum lagi kalau banyak penumpang lain yang mau naik. Bisa-bisa kamu terdorong lagi masuk ke dalam KRL.

Tap-out/Keluar Gate KRL

Kebalikan dari tap-in, pada proses tap-out atau keluar gate KRL kamu menempelkan KMT atau Uang Elektronik Bank pada sensor atau alat pembaca yang ada di sisi kanan badan kamu.

Tap Out di Gate Stasiun KRL Commuter Line

Proses tap-out berhasil kalau lampu indikator warna hijau menyala, tapi kalau lampu merah yang menyala di gate artinya proses tap-out gagal. Kamu bisa mencoba lagi atau meminta bantuan kepada petugas yang ada di dekat situ. Pasti dibantu!

Penutup

Sudah selesai nih panduan buat naik KRL commuter line buat kamu yang masih pemula! 

Jangan lupa pilih rute yang tepat, beli tiket atau kartu KRL, dan pastikan kamu tahu jadwal KRL-nya ya.

Semoga sesudah membaca panduan ini bisa membantu kamu naik KRL dengan lebih nyaman dan mudah.

Jangan lupa juga untuk tetap patuhi aturan dan etika yang berlaku, jangan mengganggu kenyamanan penumpang lain.

Terima kasih sudah membaca artikel ini. Selamat menikmati perjalanan dengan KRL commuter line!

Referensi:
Tips Aman Naik KRL Commuter Line untuk Pemula

Post a Comment for "Panduan Naik KRL Commuter Line untuk Pemula: Cerita dari Anak Kereta"